Langsung ke konten utama

Puisi Rini Febriani Hauri dalam Skripsi Mahasiswa Sanata Dharma






I'M Not A PIRATE: A Woman in Past


i’m not a pirate
who disguised as a robber

the puddle of memories at end of leaf
immersed in time – slowly

i was still silent day dreaming
flowing in the circle of years

you are graceful women
with a polite speech

i’d rather see you in a dress
rather than sweep at dewy dock

as before, we started to get up
and i tucked ylang flower in your heart
when the rain falls

Jerambah Bolong, 2012

Diterjemahkan oleh M. Andre, mahasiswa Pascasarjana Universitas Pendidikan.


Versi Bahasa Indonesia

BUKAN SEORANG LANUN
: Perempuan Masa Lalu
aku bukanlah seorang lanun
yang menyamar menjadi penyamun
genangan kenangan di ujung daun
tergenggam waktu – lambat laun
aku masih diam melamun
mengalir di lingkaran tahun
kau perempuan-perempuan anggun
dengan tutur kata yang santun
aku lebih suka melihatmu memakai gaun
ketimbang menyapu dermaga embun
seperti dahulu kita mulai bangun
dan kuselipkan kenanga di hatimu bila hujan turun
Jerambah Bolong, 2012

Versi bahasa Indonesia puisi ini dimuat dalam antologi Kartini 2012, Perempuan Penyair Indonesia Terkini yang diterbitkan oleh Kosa Kata Kita.

Kartini 2012  Antologi Puisi Perempuan Penyair Indonesia Terkini (Kosa Kata Kita, 2012) b.jpg
sumber: kekasihsenja.blogspot.id

Buku ini pernah diteliti di skripsi mahasiswa Sanata Dharma, namun tak semua puisi dalam buku ini yang dibahas. Konon, beberapa tahun silam, puisi saya ini ikut tercydug dalam skripsi "Citra Diri Perempuan dalam Antologi Puisi Perempuan Penyair Indonesia Terkini 2012 : Sebuah Pendekatan Semiotika" oleh Diana Mariska Yakomina Jago.

skripsi.jpg
sumber: repository.usd.ac.id


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buku Profil Perempuan Pengarang & Penulis Indonesia

Oleh: Tri Wahyuni Zuhri Judul  : Profil Perempuan Pengarang & Penulis Indonesia Penulis : Kurniawan Junaedhie Penerbit : Kosa Kata Kita Jakarta Jumlah hlm. : 338 Tahun : 2012 Buku yang di tulis oleh Kurniawan Junaedhie dan di terbitkan oleh Kosa Kata Kita Jakarta, memang cukup banyak di cari. Terutama karena buku ini memuat sekitar 800-an lebih profil perempuan pengarang dan penulis Indonesia.  Sejak zaman Saadah Alim, perempuan pengarang kelahiran 1897, hingga Sri Izzati, pengarang kelahiran 1995. Dalam kata pengantar di buku ini, Kurniawan Junaeid menjelaskan alasannya membuat buku Profil Perempuan Pengarang dan Penulis Indonesia.  Selama ini masih sedikit sekali buku  literatur yang menjelaskan sepak terjang perempuan pengarang dan penulis di Indonesia.  Sebut saja buku-buku tersebut antara lain Leksikon Kesustraan Indonesia Modern Edisi Baru (Djambatan, 1981) di susun oleh Pemusuk Eneste, Leksikon Susastra Indonesia (Balai P...

Puisi-Puisi John Keats Terjemahan Rini Febriani Hauri

Awalnya, saya hanya iseng belajar menerjemahkan tiga puisi ini - yang menurut saya masih jauh dari sempurna - akhirnya saya memberanikan diri mengirim ke media online kibul.in. Alhamdulillah responsnya positif dan terjemahan puisi ini mendapat tempat. Saya tahu,  pengetahuan bahasa Inggris saya yang pas-pasan, mungkin membuat beberapa pembaca kecewa membaca terjemahan saya. Namun, izinkanlah saya mempostingnya di sini. siapa tahu teman-teman memang ingin membaca dan menyelami puisi-puisi John Keats.  Setelah ini, banyak puisi-puisi yang telah coba saya terjemahkan. tentu saja sebagai latihan. Karena sadar diri akan keterbatasan, beberapanya saya kirimkan ke media on line yang menerima puisi terjemahan dan beberapa lagi saya simpan untuk saya nikmati sendiri. Selamat membaca John Keats dan keterbatasan bahasa yang saya miliki. When I Have Fears - Poem by John Keats When I have fears that I may cease to be Before my pen ...

Seri Tokoh Jambi: Junaidi T. Noor

Akan kutelusuri sejarah kebudayaan Jambi sampai titik darah penghabisan. Siapa yang tak kenal Junaidi. T. Noor.   Lelaki paruh baya yang lahir di Tanjung Karang, 27 April 1947 ini dikenal sebagai budayawan di provinsi Jambi. Ketertarikannya dalam mendalami dan menggali nilai-nilai sejarah dan kebudayaan Jambi sudah lama mengakar bahkan mendarah daging di tubuhnya meski guratan-guratan di wajahnya sudah mulai tampak. Bermula ketika dirinya tengah memakai seragam putih abu-abu di SMA N 2 Jambi pada tahun 1965. Saat itu beliau hanyalah seorang lelaki biasa yang sangat haus akan pengetahuan mengenai cerita-cerita sejarah dan kebudayaan negri Sepucuk   Jambi Sembilan Lurah.  Nama kecil beliau adalah Tajidin. Oleh neneknya ditukar menjadi Junaidi. Ayahnya bernama Tajuddin Noor , seorang   pensiunan TNI. Jenjang pendidikannya dari Sekolah Dasar hingga D3 Perguruan Tinggi, ia tamatkan di Jambi. S1 jurusan Pembangunan di Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) Jakarta...

Rise For Holiday