Langsung ke konten utama

Postingan

Resensi : Disorientasi Berujung Maut

  Pernahkah Anda merasa tersihir usai membaca sebuah novel? Bila belum, novel terjemahan yang ditulis oleh penulis Mesir ini bisa menjadi salah satu pilihan membuang waktumu. Kisah dimulai ketika Said Mahran yang baru lepas dari jeruji besi, merasa harus mencari Nabawyya dan Ilish. Sebab ia merindukan Sana – anak perempuan berusia enam belas tahun hasil pernikahannya dengan Nabawyya. Namun nasib buruk telah menghantamnya. Sana menyangkalnya. Ia tak mau mengikuti ayahnya yang mantan narapidana – pencuri berdarah dingin sekaligus residivis kelas kakap. Kehancuran merobek-robek hati Said. Ditambah lagi, Nabawyya telah menikah dengan Ilish – bawahannya sekaligus bekas sahabat baiknya. Di tengah perjalanannya, ia bertemu Nur – kekasih lamanya – yang rela melakukan apa pun demi Said. Namun pada akhirnya, Nur pun melakukan pengkhianatan dengan menjalin kisah dengan lelaki lain. Sebab Said Mahran adalah lelaki yang kaku, sementara perempuan butuh lelaki yang hangat. Said sel

Sahabat, Sudahkah Membahagiakan Ibunda?

Di Indonesia, setiap tanggal 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu. Tak sedikit ucapan yang dikhususkan untuk ibu di media sosial. Ungkapkan perasaan di dunia virtual itu pun bermacam-macam. Mulai dari menggunakan bahasa daerah, bahasa Indonesia, hingga bahasa Inggris, katanya sih biar kekinian. Tak hanya kata-kata yang trenyuh, ada pula yang bergaya dengan sang ibu di akun medsosnya. Beberapa akun pun mengadakan perlombaan memperingati Hari Ibu dengan hastag tertentu. Perayaan tahunan semacam ini memang sebagai salah satu bentuk apresiasi terhadap jasa ibu yang selama ini telah merawat dan membesarkan anaknya tanpa pamrih. Namun, apakah ungkapan-ungkapan perasaan ini juga disampaikan oleh warganet secara langsung di dunia nyata? Kenyataannya tak demikian, tak semua yang mengunggah ungkapan puitis di medsos buat sang ibu berani diucapkan secara langsung. Dalam artian, kecanggihan teknologi memunculkan fenomena baru bahwa euphoria dianggap sebagian warganet seba

Ada Apa dengan Helm?

Siapa yang tak tahu dengan helm. Topi pelindung kepala yang dibuat dari bahan tahan benturan. Selain digunakan oleh tentara, pekerja tambang, anggota barisan pemadam kebakaran, penyelam sebagai bagian dari pakaian, helm juga digunakan oleh pengendara roda dua.  Sebab menggunakannya saat berkendara merupakan salah satu kewajiban yang harus ditaati. Kenyataannya, tak sedikit pula warga masyarakat yang melanggar. Kesadaran memakai helm untuk tertib berlalu lintas belum sepenuhnya dipahami. Padahal, peraturan tersebut dibuat bukan tanpa alasan, yakni demi kebaikan bersama. Jika pengendara motor mengalami kecelakaan, helm tetap mampu melindungi kepala dari benturan aspal atau benda-benda lainnya. Hampir semua orang pernah menggunakan helm, apalagi mereka yang memiliki kendaraan bermotor. Tak heran jika tukang ojek – mulai dari yang offline hingga online – juga siaga menyediakan helm khusus untuk pelanggannya. Bila ditilik lebih jauh, sebagian pelanggan jasa ojek pu

Pesona Hutan Sumatra di Mata Dunia

Memasuki awal tahun, Selasa (9/1) SSS Pundi Sumatra mengadakan bincang-bincang santai bersama sepuluh awak media yang digelar di Hotel Luminor Kota Jambi. Media-media tersebut, antara lain Kompas, Mongabay Indonesia, Tempo, The Jakarta Post, Media Indonesia, Antara, Tribun Jambi, RRI, TVRI, dan Puan.co. Acara yang dimulai pukul 11.00 – 13.00 ini diisi oleh dua pembicara, yakni Sutono (Direktur SSS Pundi Sumatra) dan Samedi, Phd. (Direktur Program TFCA Sumatra). Kerja sama bilateral antara Indonesia dan Amerika melalui TFCA (Tropical Forest Conservation Act) Sumatra untuk mengelola hutan Sumatra telah meggelontorkan dana sebesar 2009 sekitar US $ 30 juta  dan 2014 ditambahkan US $ 12,7 juta khusus untuk penyelamatan spesies. Samedi, Direktur Program TFCA Sumatra, menyebutkan bahwa dunia internasional sangat tertarik kepada Sumatra sebab hutan Sumatra memiliki keanekaragaman hayati terbesar di dunia dan memiliki empat spesies mamalia besar (harimau, badak, gajah, dan

Apa Manfaat Kulit Pisang untuk Wajahmu?

Siapa yang tak mengenal buah pisang. Buah ini mudah didapatkan di mana saja. Jika biasanya Sahabat Puan sering membuang kulit pisang setelah menelan buahnya, mulai dari sekarang Sahabat Puan bisa menggunakan kulit pisang sebagai alternatif perawatan wajah yang murah, meriah, dan praktis. Apa saja sih manfaat kulit pisang untuk wajah? Benarkah kulit pisang mampu mengurangi kerutan pada wajah? Benarkah kulit pisang mampu menghindarkan kita dari penyakit katarak? Nah Sahabat Puan, yuk simak manfaat pisang yang dilansir dari berbagai sumber berikut ini! 1.    Menghilangkan bekas jerawat Mungkin Sahabat Puan pernah merogoh kocek yang dalam demi mendapatkan kosmetik yang mampu menghilangkan bekas jerawat. Sekarang, peran kosmetik itu bisa digantikan dengan kulit pisang. Caranya sederhana dan mudah. Gosokkan bagian dalam kulit pisang ke wajah yang terdapat bekas jerawat secara rutin setiap malam menjelang tidur! Biarkan semalaman! Keesokan paginya, basuhlah dengan air h

Perempuan, Mari Mengenal Kanker Kulit Melanoma!

Pertengahan Mei lalu, warganet dikejutkan dengan meninggalnya Adara Taista, menantu politikus Hatta Rajasa. Setelah diusut, ternyata Adara menderita kanker kulit melanoma yang sangat berbahaya dan mematikan. Memang, kanker kulit jenis ini terbilang jarang terdengar di Indonesia, namun kanker kulit melanoma merupakan kanker kulit paling umum yang terjadi di dunia. Kasus kanker melanoma tertinggi di dunia terdapat di New Zealand dan Australia. Apa sebenarnya kanker kulit melanoma? Apa saja tanda-tanda penderitanya? Dan bagaimana upaya pencegahannya? Simak penjelasannya di bawah ini! Apa itu Kanker Kulit Melanoma? Kanker kulit melanoma merupakan salah satu kanker ganas, berbahaya, dan memiliki bentuk seperti tahi lalat. Kanker yang memiliki riwayat angka kematian yang tinggi ini disebabkan oleh radiasi ultraviolet yang berasal dari sinar matahari, namun penyebab pastinya hingga saat ini masih belum diketahui. Kanker kulit meanoma kemudian berkembang ganas pada melan

Reuni: Ajang Silaturahmi Kenangan Masa Lalu

Setelah lima belas tahun tak bertemu, Minggu lalu (24/12) ikatan alumni SMP N 4 Kota Jambi angkatan tahun 2002 mengadakan reuni. Acara yang diadakan di aula SMP N 4 Jerambah Bolong Kota Jambi ini dimulai pukul 10.00 dan selesai pada pukul 16.00 WIB. Selain dihadiri oleh teman-teman seangkatan, ada juga para guru yang siap meramaikan acara. Yang spesial dalam acara pembukaan,  tampak Amril Husni (mantan Kepala Sekolah SMPN 4 era dulu) dan Budiyanto (Kepala Sekolah SMPN 4 saat ini). Sayang, dua lelaki paruh bayah itu tak bisa berlama-lama mengikuti acara. Dalam pidatonya, Amril Husni mengatakan bahwa angkatan 2002 ini sangat kompak dan ia sangat berterima kasih sudah diundang ke acara reuni. Susasana haru begitu terasa saat peserta reuni bersalaman kepada para guru yang berbaris di depan panggung. Hal semacam ini tak ubahnya dengan acara perpisahan ala sekolah. Lima belas tahun bukanlah waktu yang singkat. Ada pesan rindu yang barangkali tak terucap dan hanya bisa di

Rise For Holiday