Setelah lima belas tahun tak bertemu, Minggu lalu (24/12) ikatan alumni SMP N 4 Kota Jambi angkatan tahun 2002 mengadakan reuni. Acara yang diadakan di aula SMP N 4 Jerambah Bolong Kota Jambi ini dimulai pukul 10.00 dan selesai pada pukul 16.00 WIB. Selain dihadiri oleh teman-teman seangkatan, ada juga para guru yang siap meramaikan acara. Yang spesial dalam acara pembukaan, tampak Amril Husni (mantan Kepala Sekolah SMPN 4 era dulu) dan Budiyanto (Kepala Sekolah SMPN 4 saat ini).
Sayang, dua lelaki paruh bayah itu tak bisa berlama-lama mengikuti acara. Dalam pidatonya, Amril Husni mengatakan bahwa angkatan 2002 ini sangat kompak dan ia sangat berterima kasih sudah diundang ke acara reuni. Susasana haru begitu terasa saat peserta reuni bersalaman kepada para guru yang berbaris di depan panggung. Hal semacam ini tak ubahnya dengan acara perpisahan ala sekolah.
Lima belas tahun bukanlah waktu yang singkat. Ada pesan rindu yang barangkali tak terucap dan hanya bisa dibayar dengan pertemuan. Nyatanya, meski di era sekolah dulu siswa seangkatan sekitar 300-an, yang datang ke acara ini hanya 60-an. Sebab tak semua alumni masih berdiam di Jambi. Sebagian berhalangan datang karena ada acara pribadi. Setidak-tidaknya, reuni mempertemukan yang sempat terpisah dan mempererat yang sempat patah. Silaurahmi inilah yang setelah ini perlu dieratkan kembali.
Ardianto selaku ketua panitia mengatakan bahwa reuni ini diadakan untuk mempererat tali silaturahmi antara teman seangkatan. Ke depan Ardianto berharap kegiatan ini mampu memotivasi teman-teman lain untuk mengadakan hal yang sama, yakni reuni akbar. Agenda tahun 2018, ia akan menggagas acara buka bersama alumni SMP N 4 Kota Jambi angkatan 2002. Sementara Aziz – panitia acara – mengatakan selain ajang silaturahmi, acara reuni ini juga sebagai ajang promosi bagi teman-teman yang memiliki usaha. Contohnya saja teman kita Misli, beliau memiliki usaha badut. Kali ini ia membawa badut Elsa untuk dipromosikan. Acara reuni ini sebagian besar juga disponsori oleh teman-teman seangkatan.
Pada saat reuni, para pesertanya memakai seragam biru dongker dengan desain yang telah didiskusikan sebelumnya. Kekompakan semacam inilah yang memang perlu dijaga. Dua pembawa acara pun tak segan-segan memberikan hadiah dari para sponsor. Beberapa pemenang games mendapatkan bingkisan menarik, sementara beberapa lagi pulang dengan tangan kosong dan ingatan-ingatan masa lalu yang kembali bermunculan dalam kepala.
Terdengar gelak tawa bahagia saat peserta games beraksi dengan konyolnya. Para peserta saling melepas rindu dengan teman-teman zaman sekolah. Ada yang membawa anak, ada yang membawa suami/istri, ada pula yang memilih datang sendirian. Momen berharga yang tak dilakukan sekali setahun ini tentulah memberikan kenangan tersendiri di benak masing-masing. Perpisahan memang tidak akan pernah selesai dengan sekali pertemuan. Sebab setelah ini, masih ada kehidupan yang harus dilanjutkan.
NB: tulisan ini pernah dimuat di Malah Puan tertanggal 01 Januari 2018
Komentar
Posting Komentar