Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi John Keats Terjemahan Rini Febriani Hauri

Awalnya, saya hanya iseng belajar menerjemahkan tiga puisi ini - yang menurut saya masih jauh dari sempurna - akhirnya saya memberanikan diri mengirim ke media online kibul.in. Alhamdulillah responsnya positif dan terjemahan puisi ini mendapat tempat.

Saya tahu,  pengetahuan bahasa Inggris saya yang pas-pasan, mungkin membuat beberapa pembaca kecewa membaca terjemahan saya. Namun, izinkanlah saya mempostingnya di sini. siapa tahu teman-teman memang ingin membaca dan menyelami puisi-puisi John Keats. 

Setelah ini, banyak puisi-puisi yang telah coba saya terjemahkan. tentu saja sebagai latihan. Karena sadar diri akan keterbatasan, beberapanya saya kirimkan ke media on line yang menerima puisi terjemahan dan beberapa lagi saya simpan untuk saya nikmati sendiri.

Selamat membaca John Keats dan keterbatasan bahasa yang saya miliki.



When I Have Fears - Poem by John Keats

When I have fears that I may cease to be
Before my pen has glean'd my teeming brain,
Before high-piled books, in charactery,
Hold like rich garners the full ripen'd grain;
When I behold, upon the night's starr'd face,
Huge cloudy symbols of a high romance,
And think that I may never live to trace
Their shadows, with the magic hand of chance;
And when I feel, fair creature of an hour,
That I shall never look upon thee more,
Never have relish in the faery power
Of unreflecting love; - then on the shore
Of the wide world I stand alone, and think
Till love and fame to nothingness do sink.






KETIKA AKU KETAKUTAN


Ketika aku ketakutan, mungkin aku  akan berhenti
Sebelum penaku memungut otakku yang penuh,
Sebelum buku-buku  bertumpuk tinggi dengan khasnya
Peganglah seperti menyimpan gandum yang matang di butirnya
Ketika aku melihat  wajah bintang malam itu,
tanda mendung yang besar dari asmara yang tinggi,
Dan kupikir, mungkin aku  tidak pernah hidup untuk dilacak
Bayangan mereka, dengan tangan ajaib yang kebetulan;
Dan saat aku merasa, makhluk yang adil dalam satu jam,
aku merasa tidak akan pernah melihatmu lagi,
Jangan pernah menikmati kekuatan yang menakutkan
Cinta tidak bercela - lalu di pantai
Dari dunia yang luas aku berdiri sendiri, dan berpikir
cinta dan ketenaran sampai ketiadaan memang sudah tenggelam.

;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;

      O Love Me Trully, Poem by John Keats
 
    You say you love; but with a voice
        Chaster than a nun's, who singeth
    The soft vespers to herself
        While the chime-bell ringeth—
               O love me truly! 

    You say you love; but with a smile
        Cold as sunrise in September,
    As you were Saint Cupid's nun,
        And kept his weeks of Ember—
               O love me truly! 

    You say you love; but then your lips
        Coral tinted teach no blisses,
    More than coral in the sea—
         They never pout for kisses—
              O love me truly! 

    You say you love; but then your hand
        No soft squeeze for squeeze returneth;
    It is like a statue's, dead,—
        While mine for passion burneth—
               O love me truly! 

    O breathe a word or two of fire!
        Smile, as if those words should burn me,
    Squeeze as lovers should—O kiss
        And in thy heart inurn me—
               O love me truly!





KAMU BILANG KAMU CINTA

/1/
Kamu bilang kamu cinta; tetapi dengan suara
Lebih cepat dari seorang biarawati, yang bernyanyi
pada kebaktian malam yang lembut untuk dirinya sendiri
Sementara bunyi genta lonceng berdentang
Oh, cintai aku dengan sungguh-sungguh!

/2/
Kamu bilang kamu cinta; tetapi sambil tersenyum
Dingin seperti matahari terbit di bulan September,
Saat kamu  adalah biarawati di Saint Cupid,
Dan menjaga hari-hari minggumu dari bara api
Oh, cintai aku dengan sungguh-sungguh!

/3/
Kamu bilang kamu cinta; tetapi kemudian bibirmu
diwarnai karang yang  tidak mengajarkan kebahagiaan,
Lebih dari karang di laut
Mereka tidak pernah cemberut karena ciuman
Oh, cintai aku dengan sungguh-sungguh!


/4/
Kamu bilang kamu cinta; tetapi kemudian tanganmu
Tidak mendekap lembut untuk kembali  mendekap,
seperti patung yang sudah mati
Sementara gairahku telah terbakar
Oh, cintai aku dengan sungguh-sungguh!

/5/
Oh,  bernafaslah satu  dua kata dari kobaran api!
tersenyumlah, seolah kata-kata menggelisahkanku,
mendekaplah sebagai kekasih yang mengharuskan ciuman
Dan di dalam hatimu masuklah aku!
Oh, cintai aku dengan sungguh-sungguh!


;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;

To A Cat - Poem by John Keats

Cat! who has pass'd thy grand climacteric,
How many mice and rats hast in thy days
Destroy'd? How many tit-bits stolen? Gaze
With those bright languid segments green, and
prick
Those velvet ears - but prythee do not stick
Thy latent talons in me - and tell me all thy frays,
Of fish and mice, and rats and tender chick;
Nay, look not down, nor lick thy dainty wrists, -
For all the wheezy asthma - and for all
Thy tail's tip is nick'd off - and though the fists
Of many a maid have given thee many a maul,
Still is thy fur as when the lists
In youth thou enter'dst on glass-bottled wall.


UNTUK SEEKOR KUCING

Kucing! Yang telah melewati hari-hari pentingmu yang menyenangkan,
Berapa banyak tikus-tikus kecil dan tikus-tikus besar dalam hari-harimu?
Hancurkan? Berapa banyak berita gembira yang telah dicuri? Tatapilah
hijau yang terang dan tusukan yang lesu
Telinga beludru itu - tapi Prythee tidak menempel
Cadar latenmu di dalam diriku - dan ceritakan semua kegelisahanmu,
Dari Ikan dan tikus-tikus kecil, dari tikus-tikus besar dan tender  ayam-ayam kecil;
Tidak, janganlah turun, jangan menjilat pergelangan tanganmu yang licin itu,
Untuk semua  penyakit bengek- dan untuk semua
Ujung ekormu yang berhenti begitu saja - meski kepalan tangan
banyak babu telah banyak melukaimu
bulu-bulumu masih tertulis di dalam daftar
Di masa kecil, kau masuk ke dinding botol kaca.



bisa dilihat langsung di link ini! http://kibul.in/terjemahan/puisi-puisi-john-keats/

;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;

Profil Penyair

John Keats, Penyair Inggris beraliran Romantisme. Dia adalah salah satu tokoh utama penyair Romantis generasi kedua, bersama dengan Lord Byron dan Percy Bysshe Shelley . Meninggal di tahun 1821 saat berusia 25 tahun.

Profil Penerjemah

Rini Febriani Hauri,  buku kumpulan puisi tunggalnya berjudul Suatu Sore, Bersama Jassin (Bawah Arus, 2016).  Sehari-hari bekerja sebagai pengajar dan editor lepas. Saat ini bermukim di Jambi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pepatah Jepang I

diambil dari catatan Facebook, 17 Agustus 2010         Pepatah dalam bahasa Jepang disebut kotowaza (ことわざ)salah satunya nih, iwanu ga hana いわぬ が 花 artinya, tidak bicara itu bunga, maksudnya  diam adalah emas. "Aite no nai kenka wa dekinu" artinya Orang tak bisa bertengkar tanpa musuh. "Shippai wa seikou no moto" artinya kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda "Hito no uwasa mo shici jyu go nichi"  (人の噂も七十五日) artinya, gosip/rumor hanya bertahan selama 75 hari alias gosip/rumor tidak akan bertahan lama.  "Sarumo ki kara ochiru" 猿も木から落ちる  artinya kera juga bisa jatuh dari pohon.  Sama artinya dengan sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga "Baka mo ichi-gei" 馬鹿 も いちげい artinya, orang bodoh pun punya kelebihan/kebaikan "Arashi no ato, sora ni niji ga kakarimashita" artinya Badai pasti berlalu "Onna sannin yoreba kashimashii" artinya: di mana pun ketika ada t

10 Alasan Mengapa Kita Harus Berkunjung ke Perpustakaan

Hai, Sahabat Puan, sudah ada yang tahu kalau tanggal 14 September ternyata diperingati sebagai hari berkunjung ke perpustakaan? Ada yang tahu mengapa di Indonesia memunculkan hari peringatan ini? Tentu saja alasannya supaya masyarakat mau datang dan singgah untuk membaca. Coba ingat-ingat, selama bulan September ini, sudah berapa kali Sahabat Puan berkunjung ke perpustakaan? Beberapa kali atau bahkan tidak sama sekali? Sebenarnya, apa saja sih alasan-alasan seseorang mengunjungi perpustakaan? Yuk, simak alasannya berikut! Bisa Meminjam Buku Karena di perpustakaan adalah gudangnya buku, kamu bisa datang untuk meminjam buku apa saja sesuai keinginanmu. Syarat-syarat dan ketentuannya pun berbeda-beda sesuai regulasi perpustakaan masing-masing. Jika kamu sangat ingin membaca suatu buku dan kebetulan kamu tidak memiliki buku tersebut, atau buku tersebut sulit dicari di pasaran karena sudah langka, salah satu alternatif untuk membacanya adalah meminjam ke perpustakaan

Buku Profil Perempuan Pengarang & Penulis Indonesia

Oleh: Tri Wahyuni Zuhri Judul  : Profil Perempuan Pengarang & Penulis Indonesia Penulis : Kurniawan Junaedhie Penerbit : Kosa Kata Kita Jakarta Jumlah hlm. : 338 Tahun : 2012 Buku yang di tulis oleh Kurniawan Junaedhie dan di terbitkan oleh Kosa Kata Kita Jakarta, memang cukup banyak di cari. Terutama karena buku ini memuat sekitar 800-an lebih profil perempuan pengarang dan penulis Indonesia.  Sejak zaman Saadah Alim, perempuan pengarang kelahiran 1897, hingga Sri Izzati, pengarang kelahiran 1995. Dalam kata pengantar di buku ini, Kurniawan Junaeid menjelaskan alasannya membuat buku Profil Perempuan Pengarang dan Penulis Indonesia.  Selama ini masih sedikit sekali buku  literatur yang menjelaskan sepak terjang perempuan pengarang dan penulis di Indonesia.  Sebut saja buku-buku tersebut antara lain Leksikon Kesustraan Indonesia Modern Edisi Baru (Djambatan, 1981) di susun oleh Pemusuk Eneste, Leksikon Susastra Indonesia (Balai Pustaka, 2000) yang di su

Rise For Holiday