Awalnya, saya hanya iseng belajar menerjemahkan tiga puisi ini - yang menurut saya masih jauh dari sempurna - akhirnya saya memberanikan diri mengirim ke media online kibul.in. Alhamdulillah responsnya positif dan terjemahan puisi ini mendapat tempat.
Saya tahu, pengetahuan bahasa Inggris saya yang pas-pasan, mungkin membuat beberapa pembaca kecewa membaca terjemahan saya. Namun, izinkanlah saya mempostingnya di sini. siapa tahu teman-teman memang ingin membaca dan menyelami puisi-puisi John Keats.
Setelah ini, banyak puisi-puisi yang telah coba saya terjemahkan. tentu saja sebagai latihan. Karena sadar diri akan keterbatasan, beberapanya saya kirimkan ke media on line yang menerima puisi terjemahan dan beberapa lagi saya simpan untuk saya nikmati sendiri.
Selamat membaca John Keats dan keterbatasan bahasa yang saya miliki.
When I Have Fears - Poem by John Keats
When I have fears that I may cease to be
Before my pen has glean'd my teeming brain,
Before high-piled books, in charactery,
Hold like rich garners the full ripen'd grain;
When I behold, upon the night's starr'd face,
Huge cloudy symbols of a high romance,
And think that I may never live to trace
Their shadows, with the magic hand of chance;
And when I feel, fair creature of an hour,
That I shall never look upon thee more,
Never have relish in the faery power
Of unreflecting love; - then on the shore
Of the wide world I stand alone, and think
Till love and fame to nothingness do sink.
Before my pen has glean'd my teeming brain,
Before high-piled books, in charactery,
Hold like rich garners the full ripen'd grain;
When I behold, upon the night's starr'd face,
Huge cloudy symbols of a high romance,
And think that I may never live to trace
Their shadows, with the magic hand of chance;
And when I feel, fair creature of an hour,
That I shall never look upon thee more,
Never have relish in the faery power
Of unreflecting love; - then on the shore
Of the wide world I stand alone, and think
Till love and fame to nothingness do sink.
KETIKA AKU KETAKUTAN
Ketika aku ketakutan, mungkin
aku akan berhenti
Sebelum penaku memungut otakku yang
penuh,
Sebelum buku-buku bertumpuk tinggi dengan khasnya
Peganglah seperti menyimpan
gandum yang matang di butirnya
Ketika aku melihat wajah bintang malam itu,
tanda mendung yang besar dari
asmara yang tinggi,
Dan kupikir, mungkin aku tidak pernah hidup untuk dilacak
Bayangan mereka, dengan tangan
ajaib yang kebetulan;
Dan saat aku merasa, makhluk yang
adil dalam satu jam,
aku merasa tidak akan pernah
melihatmu lagi,
Jangan pernah menikmati kekuatan
yang menakutkan
Cinta tidak bercela - lalu di
pantai
Dari dunia yang luas aku berdiri
sendiri, dan berpikir
cinta dan ketenaran sampai
ketiadaan memang sudah tenggelam.
;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;
O Love Me Trully, Poem by John Keats
You say you love; but with a voice
Chaster than a nun's, who singeth
The soft vespers to herself
While the chime-bell ringeth—
O love me truly!
Chaster than a nun's, who singeth
The soft vespers to herself
While the chime-bell ringeth—
O love me truly!
You say you love; but with a smile
Cold as sunrise in September,
As you were Saint Cupid's nun,
And kept his weeks of Ember—
O love me truly!
Cold as sunrise in September,
As you were Saint Cupid's nun,
And kept his weeks of Ember—
O love me truly!
You say you love; but then your lips
Coral tinted teach no blisses,
More than coral in the sea—
They never pout for kisses—
O love me truly!
Coral tinted teach no blisses,
More than coral in the sea—
They never pout for kisses—
O love me truly!
You say you love; but then your hand
No soft squeeze for squeeze returneth;
It is like a statue's, dead,—
While mine for passion burneth—
O love me truly!
No soft squeeze for squeeze returneth;
It is like a statue's, dead,—
While mine for passion burneth—
O love me truly!
O breathe a word or two of fire!
Smile, as if those words should burn me,
Squeeze as lovers should—O kiss
And in thy heart inurn me—
O love me truly!
Smile, as if those words should burn me,
Squeeze as lovers should—O kiss
And in thy heart inurn me—
O love me truly!
KAMU BILANG KAMU CINTA
/1/
Kamu bilang kamu cinta; tetapi
dengan suara
Lebih cepat dari seorang biarawati, yang bernyanyi
pada kebaktian malam yang lembut untuk dirinya sendiri
Sementara bunyi genta lonceng berdentang
Oh, cintai aku dengan sungguh-sungguh!
/2/
Kamu bilang kamu cinta; tetapi sambil tersenyum
Dingin seperti matahari terbit di bulan September,
Saat kamu adalah biarawati di Saint Cupid,
Dan menjaga hari-hari minggumu dari bara api
Oh, cintai aku dengan sungguh-sungguh!
/3/
Kamu bilang kamu cinta; tetapi kemudian bibirmu
diwarnai karang yang tidak mengajarkan kebahagiaan,
Lebih dari karang di laut
Mereka tidak pernah cemberut karena ciuman
Oh, cintai aku dengan sungguh-sungguh!
/4/
Kamu bilang kamu cinta; tetapi kemudian tanganmu
Tidak mendekap lembut untuk kembali mendekap,
seperti patung yang sudah mati
Sementara gairahku telah terbakar
Oh, cintai aku dengan sungguh-sungguh!
Lebih cepat dari seorang biarawati, yang bernyanyi
pada kebaktian malam yang lembut untuk dirinya sendiri
Sementara bunyi genta lonceng berdentang
Oh, cintai aku dengan sungguh-sungguh!
/2/
Kamu bilang kamu cinta; tetapi sambil tersenyum
Dingin seperti matahari terbit di bulan September,
Saat kamu adalah biarawati di Saint Cupid,
Dan menjaga hari-hari minggumu dari bara api
Oh, cintai aku dengan sungguh-sungguh!
/3/
Kamu bilang kamu cinta; tetapi kemudian bibirmu
diwarnai karang yang tidak mengajarkan kebahagiaan,
Lebih dari karang di laut
Mereka tidak pernah cemberut karena ciuman
Oh, cintai aku dengan sungguh-sungguh!
/4/
Kamu bilang kamu cinta; tetapi kemudian tanganmu
Tidak mendekap lembut untuk kembali mendekap,
seperti patung yang sudah mati
Sementara gairahku telah terbakar
Oh, cintai aku dengan sungguh-sungguh!
/5/
Oh, bernafaslah satu dua kata dari kobaran api!
tersenyumlah, seolah kata-kata menggelisahkanku,
mendekaplah sebagai kekasih yang mengharuskan ciuman
Dan di dalam hatimu masuklah aku!
Oh, cintai aku dengan sungguh-sungguh!
;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;
To A Cat - Poem by John Keats
Cat! who has pass'd thy grand climacteric,
How many mice and rats hast in thy days
Destroy'd? How many tit-bits stolen? Gaze
With those bright languid segments green, and
prick
Those velvet ears - but prythee do not stick
Thy latent talons in me - and tell me all thy frays,
Of fish and mice, and rats and tender chick;
Nay, look not down, nor lick thy dainty wrists, -
For all the wheezy asthma - and for all
Thy tail's tip is nick'd off - and though the fists
Of many a maid have given thee many a maul,
Still is thy fur as when the lists
In youth thou enter'dst on glass-bottled wall.
How many mice and rats hast in thy days
Destroy'd? How many tit-bits stolen? Gaze
With those bright languid segments green, and
prick
Those velvet ears - but prythee do not stick
Thy latent talons in me - and tell me all thy frays,
Of fish and mice, and rats and tender chick;
Nay, look not down, nor lick thy dainty wrists, -
For all the wheezy asthma - and for all
Thy tail's tip is nick'd off - and though the fists
Of many a maid have given thee many a maul,
Still is thy fur as when the lists
In youth thou enter'dst on glass-bottled wall.
UNTUK SEEKOR KUCING
Kucing! Yang telah melewati
hari-hari pentingmu yang menyenangkan,
Berapa banyak tikus-tikus kecil
dan tikus-tikus besar dalam hari-harimu?
Hancurkan? Berapa banyak berita
gembira yang telah dicuri? Tatapilah
hijau yang terang dan tusukan
yang lesu
Telinga beludru itu - tapi Prythee
tidak menempel
Cadar latenmu di dalam diriku - dan
ceritakan semua kegelisahanmu,
Dari Ikan dan tikus-tikus kecil,
dari tikus-tikus besar dan tender ayam-ayam kecil;
Tidak, janganlah turun, jangan
menjilat pergelangan tanganmu yang licin itu,
Untuk semua penyakit bengek- dan untuk semua
Ujung ekormu yang berhenti begitu
saja - meski kepalan tangan
banyak babu telah banyak melukaimu
bulu-bulumu masih tertulis di
dalam daftar
Di masa kecil, kau masuk ke dinding
botol kaca.
;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;
Profil Penyair
John Keats, Penyair Inggris beraliran Romantisme. Dia adalah salah satu tokoh utama penyair
Romantis generasi kedua, bersama dengan Lord Byron dan Percy Bysshe Shelley . Meninggal di
tahun 1821 saat berusia 25 tahun.
Profil Penerjemah
Rini Febriani Hauri, buku
kumpulan puisi tunggalnya berjudul Suatu
Sore, Bersama Jassin (Bawah Arus, 2016).
Sehari-hari bekerja sebagai pengajar dan editor lepas. Saat ini bermukim
di Jambi.
Komentar
Posting Komentar