Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Rini Febriani Hauri


Dokumentasi Koran Jambi One, 22 April 2017


BANDARA

Tubuhku pecah di antara kerumunan dan lalu lalang
Orangorang menuju pulang
Bandara sudah seperti pintu yang menjerumuskanku
Pada sebuah dunia yang entah

Mengantarkan kepergian sama buruknya
Dengan Merasakan kehilangan
Dan roda kehidupan berjalan
sesuai dengan porosnya

Kau berkata,
“Kelak, ketika aku bosan menjadi urban
Aku akan pulang sebagai orangorang yang
Merindukan tanah kelahiran
Dan menujumu adalah suatu keharusan”

Lambaian tanganku menjauhkan tubuhmu dari
Pandanganku
Hujan turun dari kedua mataku
Aku menjadi asing
Aku seperti tak mengenali batas-batas antara
Kehilangan dan kepergian

Di bandara,
Aku terlahir sebagai orang lain dalam tubuhku
Tulangbelulangku terhempas
Aku meledak dalam keheningan
Ada yang hilang dan sengaja menghilang
Separuhnya terbuat dari kehilangan dan kenangan

Jerambah Bolong,  Juni 2016

................................................................................................................................................................................


LAGU BALADA

Di kota, aku kehilangan masa depan
Ketika tubuh dihampakan
Oleh ingatan
: ziarah panjang telah dilepaskan

Oh, malam yang rakus
Telanlah tubuhku
Bersama lengking sepur
Yang pergi ke selatan

Hidup seperti karikatur
Dalam selembar koran yang uzur
Ketika segala yang dimulai
Selesai bersama dini hari

Gelap menghabiskan cahaya
Dalam jaring-jaring romantika
Hidup adalah balada yang habis
Dalam larik terakhir bait
Dihapuskan oleh kata-kata

Kulihat, kota tinggallah
Ilusi kelam masa lalu
Pada tembok-tembok kapur
Yang terus memburu kesendirianku
Kabel-kabel mengirimkan isyarat
Kepergianmu ke udara
Seperti letupan yang bergema
Antara telinga dan kepala

Hari menjadi baka
Para pasasir berjalan meninggalkanmu
Dan meninggalkanku

Jerambah Bolong,  Februari 2017

..........................................................................................................................................................................


BAYANGBAYANG

Aku ingin merekam kematianku di dalam puisi
Di saat bayangbayang kematian terus memburu wajahku
Rumahrumah berlarian menuju kepala
Lalu aku tersesat di dalam bahasa yang telah kubangun
Bertahuntahun

Aku ingin merekam kematianku di dalam puisi
Di saat katakata mengurai pelukan dari tubuhku
Keringat dingin membanjur kulitku
Bayangbayang kelam mendekap lindap
Memisahkan ratuusan frasa dari jiwaku

Aku ingin merekam kematianku di dalam puisi
Bayangbayang kematian masih berdiri di hadapanku
Menginginkan puisi pergi jauh dari hidupku
Di saatsaat yang hujan, kematian adalah
Ketika katakata tidak lagi dituliskan

Aku ingin merekam kematianku di dalam puisi
Di waktu-waktu yang malam
Di saat ajal sebentar lagi datang
Aku ingin mati dan dilupakan jagat raya
Aku ingin kembali dan dilupakan oleh semesta

Jerambah Bolong, Maret 2017

.....................................................................................................................................................................



KELAM

Apa yang paling rahasia
Dari sebuah rahasia?
“pertemuan kita”, katamu.
Aku diam. Malam diam.
Kau tibatiba diam.
Lampu padam.
Dan kita tenggelam.

Jerambah Bolong, Maret 2017


....................................................................................................................................................................

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pepatah Jepang I

diambil dari catatan Facebook, 17 Agustus 2010         Pepatah dalam bahasa Jepang disebut kotowaza (ことわざ)salah satunya nih, iwanu ga hana いわぬ が 花 artinya, tidak bicara itu bunga, maksudnya  diam adalah emas. "Aite no nai kenka wa dekinu" artinya Orang tak bisa bertengkar tanpa musuh. "Shippai wa seikou no moto" artinya kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda "Hito no uwasa mo shici jyu go nichi"  (人の噂も七十五日) artinya, gosip/rumor hanya bertahan selama 75 hari alias gosip/rumor tidak akan bertahan lama.  "Sarumo ki kara ochiru" 猿も木から落ちる  artinya kera juga bisa jatuh dari pohon.  Sama artinya dengan sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga "Baka mo ichi-gei" 馬鹿 も いちげい artinya, orang bodoh pun punya kelebihan/kebaikan "Arashi no ato, sora ni niji ga kakarimashita" artinya Badai pasti berlalu "Onna sannin yoreba kashimashii" artinya: di mana pun ketika ada t

Buku Profil Perempuan Pengarang & Penulis Indonesia

Oleh: Tri Wahyuni Zuhri Judul  : Profil Perempuan Pengarang & Penulis Indonesia Penulis : Kurniawan Junaedhie Penerbit : Kosa Kata Kita Jakarta Jumlah hlm. : 338 Tahun : 2012 Buku yang di tulis oleh Kurniawan Junaedhie dan di terbitkan oleh Kosa Kata Kita Jakarta, memang cukup banyak di cari. Terutama karena buku ini memuat sekitar 800-an lebih profil perempuan pengarang dan penulis Indonesia.  Sejak zaman Saadah Alim, perempuan pengarang kelahiran 1897, hingga Sri Izzati, pengarang kelahiran 1995. Dalam kata pengantar di buku ini, Kurniawan Junaeid menjelaskan alasannya membuat buku Profil Perempuan Pengarang dan Penulis Indonesia.  Selama ini masih sedikit sekali buku  literatur yang menjelaskan sepak terjang perempuan pengarang dan penulis di Indonesia.  Sebut saja buku-buku tersebut antara lain Leksikon Kesustraan Indonesia Modern Edisi Baru (Djambatan, 1981) di susun oleh Pemusuk Eneste, Leksikon Susastra Indonesia (Balai Pustaka, 2000) yang di su

Puisi-Puisi William Butler Yeats Terjemahan Rini Febriani Hauri

Ketika Kau Menua KETIKA kau menua, kelabu dan pengantuk, terangguk-angguk di dekat pendiangan, ambillah buku ini, bacalah pelan-pelan dan khayalkan pandangan matamu, yang dahulu lembut dan bayangannya yang dalam; betapa banyak yang  mengagumi saat-saat riangmu, dan mencintai kemolekanmu dengan cinta murni ataupun palsu tetapi seorang lelaki mencintai  kesalehan di dalam dirimu, dan mencintai kemurungan roman wajahmu yang silih berganti; sambil membungkuk di samping besi pendiangan yang berkilauan bara api bergumam, sedikit sedih, betapa cinta terbang dan melayang ke atas puncak gunung nun jauh di sana lalu menyembunyikan wajahnya di tengah kerumunan bintang-bintang 1919 Menjelang Fajar KEMBARAN mimpikukah ini? perempuan yang lelap terbaring di sisiku dan bermimpi ini, ataukah kami telah membelah mimpi dalam naungan kilauan dingin pertama hari ini? pikirku: ‘Ada air terjun di sisi Ben Bulben yang kusayang sepanjang masa kecilku;

Rise For Holiday