Di era milenial seperti sekarang
ini, istilah “pelakor” sudah tak asing lagi di telinga. Konon, “Pelakor” adalah
akronim dari perebut laki orang. Tentunya istilah ini hanya dikhususkan bagi
mereka (perempuan jaman now) yang hobi pacaran atau menikah diam-diam dengan
suami orang. Melakukan aksi perebutan suami orang bukanlah tanpa risiko.
Bagi yang sudah telanjur berpredikat
sebagai pelakor, hidup memang pilihan atau seperti kata Chairil, “nasib adalah
kesunyian masing-masing”. Apakah menjadi
pelakor adalah mutlak kesalahan perempuan? Tentu saja tidak, laki-laki
baik-baik tidak akan tergoda dengan perempuan penggoda secantik apa pun, namun
tidak mungkin antara laki-laki dan perempuan menjalin suatu hubungan bila tak
dikehendaki keduanya.
Lantas pertanyaan yang muncul,
apakah benar pelakor selalu memulai aksinya? Tidak juga. Sebab ada juga
sebagian lelaki yang memang playboy dan tidak puas dengan satu wanita saja. Nah,
buat Anda perempuan yang kini terjebak kisah asmara dengan suami orang, bila
Anda tak mau dicap sebagai pelakor, berikut tips melepaskannya!
1.
Yakinkan
diri bahwa ia sudah memiliki istri!
Tidak semua
perempuan yang menjalin kisah asmara dengan suami orang adalah mutlak kesalahan
perempuan. Ada banyak perempuan yang terjebak dan dijebak oleh mulut manis
laki-laki yang memang suka berpacaran meski ia memiliki anak istri. Bila Anda
salah satu perempuan yang berada dalam posisi ini, mulai dari sekarang Anda
harus meyakinkan diri bahwa lelaki yang anda cintai adalah suami perempuan
lain, yang akan merasakan sakit hati bila mengetahui suaminya berselingkuh
diam-diam.
Bagaimana bila
posisinya dibalik, seandainya suami Anda yang melakukan aksi perselingkuhan itu
tanpa sepengetahuan Anda? Sakit bukan? Mulai dari sekarang, yakinkanlah hati
Anda bahwa laki-laki di dunia ini masih banyak. Akan tetapi, bila Anda
perempuan masih tak peduli dengan perasaan istri kekasih Anda, itu artinya Anda
kurang peka terhadap orang lain.
2. Hujatan
sosial lebih mengerikan, yakin sudah siap?
Setelah memahami
bahwa Anda terjebak dan Anda sadar bahwa Anda telah melakukan kesalahan karena
berpacaran dengan suami orang, coba bayangkan lima tahun ke depan! Bila
kondisinya Anda menjadi istri kesekian atau istri simpanan dan memiliki anak
dari hubungan tersebut, apakah Anda sudah siap dengan cibiran masyarakat? Sebab
di era masa kini, mulut ibu-ibu lebih tajam daripada pisau dapur dan yang akan
menghujatmu hingga tujuh turunan bukanlah sedikit. Bukan hanya di dunia nyata
saja, Anda akan menjadi bahan cibiran di dunia maya juga.
3.
Sudahi
sekarang juga!
Mulai dari sekarang
sudahi saja perasaanmu. Bila Anda sangat mencintainya, Anda harus membayangkan
risiko-risiko yang akan anda alami beberapa tahun ke depan. Jangan hanya
memikirkan masa kini saja! Bila pihak istri tahu, Anda juga akan dilabrak dan
diberi cap “pelakor” seumur hidup.
4.
Buanglah
Mantan pada tempatnya
Di awal-awal
putus, memang terasa menyakitkan. Coba dipikirkan kembali bahwa lebih baik
putus dari sekarang daripada Anda akan terjebak pada kejutan-kejutan berikutnya
yang barangkali akan menamparmu. Perempuan yang dicap pelakor akan membawa
dampak buruk bagi psikis. Buakn hanya psikis Anda, tapi anak cucu dan keluarga
anda lainnya akan menerima imbas dari masalah. Ikhlaskan sang mantan berlalu
bersama kenangan! Jangan ingat-ingat lagi masa indah yang pernah dilakukan!
Buang jauh-jauh dan biarkan kenangan itu pergi dengan sendirinya!
5.
Seperti
kata Pak Jokowi: Kerja, kerja, dan Kerja
Memang tidak mudah
melupakan masa lalu yang indah. Bagaimana caranya? Fokuslah menyibukkan diri
dengan bekerja agar Anda tak lagi mengingat-ingat sang mantan. Seperti kata Pak
Jokowi: kerja, kerja, dan kerja. Perbanyak aktivitas dan jangan biarkan
ingatanmu kembali barang sekejap. Bila Anda bukanlah perempuan pekerja,
sibukkan saja diri Anda dengan aktivitas lain yang menyenangkan. Ketika sang
mantan kembali datang dan menggoda, ingatlah bahwa sanksi sosial lebih kejam
dari yang Anda bayangkan. Bahwa apa-apa yang telah kita perbuat tentulah
memiliki risiko yang harus ditanggung.
Catatan: Tulisan Rini Febriani Hauri ini dimuat di puan.co tertanggal 22 November 2017
wahhh
BalasHapus