Nah,
Sahabat Puan, bumbu dapur yang akan kita bahas kali ini bernama kluwak. Ada
yang belum pernah mendengar apa itu kluwak? Biasanya, kluwak yang dikenal
dengan istilah latin pengium edule ini merupakan bumbu wajib dalam membuat
rawon. Selain itu, kluwak juga digunakan sebagai rempah-rempah dalam masakan
lain, seperti soto konro khas Makasar, nasi kluwak, dan bronkos.
Tinggi pohon kluwak berkisar rata-rata 40 meter dengan
diameter 2,5 – 3 cm. Pohon ini tumbuh secara liar di daerah yang memiliki
permukaan laut di atas 1.000 mdpl. Daunnya berwarna hijau gelap yang mengilap
di bagian atasnya. Bagian bawah daun berwarn hijau keputih-putihan dan berbulu.
Bunga pohon kluwak berada di pucuk ranting, berwarna putih kehijau-hijauan
persis bunga pohon pepaya.
Pohon
kluwak ini asli vegetasi dari Indonesia loh. Namun, kini telah d menyebar
hingga kawasan Asia Tenggara, bahkan hingga Eropa. Orang-orang Eropa
menyebut kluwak dengan sebutan false durian
karena bau buah ini sangat menyengat menusuk hidung. Bau yang menyengat ini
ternyata disebabkan oleh kandungannya yang bernama hydrocyanicacid. Mereka juga biasanya menyebut kluwak ini dengan
sebutan football fruit atau american football karena bentuk buahnya
memang mirip seperti bola, meski beberapa ada yang lonjong mirip pepaya dengan
bagian pangkal dan ujung yang meruncing. Buah ini berwarna kecoklatan dengan
permukaan berbulu.
Ukuran buah kluwak ini kurang lebih 30 x 20 cm. Daging
buah kluwak berwarna putih dan lunak bila dipegang. Di dalam buah ini terdapat
biji-biji kluwak yang berbentuk unik. Tekstur biji kluwak, yakni bertempurung
keras berwarna cokelat kehitaman dengan asimetris 3 x 4 cm. Nah, yang sering
digunakan sebagai bumbu masakan adalah daging dari biji kluwak. Karena
tempurung bijinya sangat keras, kita perlu memukulnya dengan martil agar daging
biji kluwak bisa kita gunakan.
Di
balik bentuk kluwak yang unik ini, ternyata banyak loh kandungan yang
dimilikinya, antara lain vitamin C, ion besi, betakaroten, asam hidnokarpat,
asam glorat, tanin, dan asam sianida berkonsentrasi tinggi. Memang, buah kluwak
ini beracun bila asam sianida yang berkonsentrasi tinggi tersebut tidak
dihilangkan. Untuk itu, tidak disarankan mengonsumsi biji kluwak secara mentah.
Efek sampingnya bisa mabuk dan
muntah-muntah. Biji kluwak yang beracun biasanya sering dipakai sebagai
racun untuk mata panah.
Bagaimana cara menghilangkan racun tersebut
agar tidak membahayakan tubuh? Cara
pertama, setelah biji-biji kluwak dipisahkan dari daging buahnya, biji-biji
kluwak biasanya direndam di sungai selama 10-14 hari, lalu dipanggang atau
dibakar. Cara kedua, yakni dengan merendamnya
terlebih dahulu dan direbus, setelah biji tersebut dingin, galilah lubang
tanah! Masukkan biji-biji tersebut ke dalam lubang! Tutup tanah menggunakan
daun pisang selama 40 hari. Keluarkan dan bersihkan!
Sementara
cara ketiga, yakni rebuslah biji-biji
kluwak selama 1 jam dan keringkan! Ambillah sebuah wadah tertutup dan masukkan
abu sekam ke dasar wadah! Masukkan biji-biji kluwak dan timbun lagi dengan abu
sekam hingga seluruh permukaan tertutup abu! Diamkan selama 15 hari dan
bersihkan! Kluwek siap digunakan. Daging biji kluwak yang beracun berwarna
putih, namun setelah asam sianidanya dihilangkan dengan cara-cara tadi, daging
bijinya berubah menjadi kehitaman.
Rini Febriani Hauri
Catatan: Tulisan ini pernah dimuat di puan.co tanggal 09 September 2017. Sila klik http://puan.co/2017/09/mari-mengenal-kluwak-lebih-dekat/
Komentar
Posting Komentar