Burung-Burung Peluru
di bawah sinar matahari yang keemasan
burung-burung berlompatan bebas
membelakangi angin dan pohon-pohon
menceburkan diri ke awan-gemawan
sayap-sayapnya mengapung di atas langit
kicaunya adalah jeritan ketakutan
burung-burung berlompatan bebas
membelakangi angin dan pohon-pohon
menceburkan diri ke awan-gemawan
sayap-sayapnya mengapung di atas langit
kicaunya adalah jeritan ketakutan
tuan-tuan pemburu membawa senapan
dengan ransel penuh peluru
mereka mencari sarang-sarang burung
dan menguntit perjalanan burung-burung
dari bukit yang jauh, burung-burung tahu
berlari – jauh – seperti musafir yang ketakutan
dengan ransel penuh peluru
mereka mencari sarang-sarang burung
dan menguntit perjalanan burung-burung
dari bukit yang jauh, burung-burung tahu
berlari – jauh – seperti musafir yang ketakutan
di sebuah ranting pohon bunga angsana
burung betina menangis sendu
gemetar di dalam cemas
anak serta sarangnya hilang dikoyak peluru
burung betina menangis sendu
gemetar di dalam cemas
anak serta sarangnya hilang dikoyak peluru
ulat-ulat daun menggelinjang
kelopak bunga angsana berguguran
bahkan pohon tak bisa memberikan
perlindungan dalam doanya
sebuah suara melesat dan tiba-tiba gelap
seperti dingin yang beku di akhir malam
ia seperti embun yang jatuh
tubuhnya meleleh dan hancur di rerumputan
kelopak bunga angsana berguguran
bahkan pohon tak bisa memberikan
perlindungan dalam doanya
sebuah suara melesat dan tiba-tiba gelap
seperti dingin yang beku di akhir malam
ia seperti embun yang jatuh
tubuhnya meleleh dan hancur di rerumputan
dari arah barat hingga ke selatan
cerobong-cerobong pabrik terus bergemuruh
besi-besi ditempa menjadi senjata
hutan-hutan ditebang menjelma kota
dunia menjadi runcing
cerobong-cerobong pabrik terus bergemuruh
besi-besi ditempa menjadi senjata
hutan-hutan ditebang menjelma kota
dunia menjadi runcing
tuan-tuan pemburu pulang
dari ladang-ladang yang kesepian
bayangan mereka memanjang seperti serigala
perang telah selesai dan senja telah berganti
burung-burung menyatu dengan peluru
meledak di dada para pemburu
dari ladang-ladang yang kesepian
bayangan mereka memanjang seperti serigala
perang telah selesai dan senja telah berganti
burung-burung menyatu dengan peluru
meledak di dada para pemburu
Jerambah Bolong, 2017
NB: pernah dimuat di harian Kabar Madura, 09 Juni 2018
Komentar
Posting Komentar